Thursday, March 28, 2013

masih teringat semalam; ayahanda berpesan...


Peluh mengalir laju,
Membasahi sehelai baju lusuh yang menjadi pakaian tika mencari rezeki,
Saat itu jua,
Keringat semalam masih belum kering,
Sudah disusuli keringat hari ini..
Ketar tanganmu menandakan ayah menahan penat.
Sedang hasil masih belum mampu bertahan hingga petang
Biar kais pagi makan pagi
Kais petang makan petang
Namun... Peluh ketarmu tidak pernah jemu..
Walau kadang kala hatimu hiba dirundung duka
Hasil yang didamba berbuah hampa
Kecewa di kala dusta memutusi perjanjian
Diseleweng dan dimungkiri saat berjanji
Kononnya ayah tidak berpendidikan
Mudah  diseloroh oleh tipu muslihat
Itulah ayah…
Dunia yang menipu
Andai kita mencintai dunia tidak berbentengkan cinta keimanan
Pasti kita kecewa dan berduka
Namun..
Andai kita redha dengan ketentuan dan pasrah dengan apa jua ujian
Pasti rezki lain melimpah sampai..
Itulah hukum alam ketentuan ALLAH
Andai kita redha dan bersabar
Pasti ada pulangan yang setimpal..

Selalu kuingati ayah berpesan;
Ayah tiada apa yang bakal ditinggalkan..
Tidak ada harta mahupun tanah berbidang
Namun, segala nasihat dan pelajaran menjadi ikhtibar
Agar berjaya di hari kemudian
Menjadi bahagia sepanjang zaman
Bahagia dunia dan di akhirat sana


Ayah juga mengingatkan;
Biarlah kita beroleh sesuatu berkat usaha tanpa jemu
Moga yang sedikit menjadi banyak
Yang satu menjadi seribu
Yang tidak cukup menjadi berkat, melimpah buat sekalian alam..
Wallahualam….
Pesanmu ayah menjadi azimat yang paling mustajab
Sehingga ke akhir usiaku..
Moga barakah hidupmu di dunia dan dunia sana nanti…







No comments:

Post a Comment